Wabup Tulungagung Apresiasi Tradisi Labuh Laut di Pantai Popoh

TERASKATA.Com, Tulungagung-Sebagai wujud syukur serta melestarikan tradisi budaya, bertepatan dengan bulan Suro pada penanggalan Jawa, serta peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 77, masyarakat nelayan sekitar pantai Popoh, menggelar upacara adat Labuh Laut atau Larung Sembonyo, di Pantai Popoh, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung. Sabtu, (13/8/2022).

Diiringi kesenian jaranan warga mengarak Sembonyo yang berisi kepala kerbau dan tumpeng raksasa berupa hasil bumi dari pendopo pantai Popoh menuju ke TPI untuk dilakukan prosesi doa bersama yang dipimpin oleh tokoh masyarakat setempat.

Tumpeng yang berisi sayur-mayur dan buah – buahan hasil bumi ramai diperebutkan warga. Sedangkan Sembonyo dilarung ke tengah laut dengan diarak warga nelayan dengan menggunakan perahu.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, yang hadir bersama Forkopimca Besuki, menyambut baik dan mengapresiasi atas semangat kegotong royongan warga yang telah mengadakan acara tradisi labuh laut atau petik laut sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat nelayan atas nikmat yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa atas hasil laut selama ini.

“Saya berharap, tradisi ini tetap dijaga dan dilestarikan dengan baik, sehingga menjadi tradisi budaya yang kita cintai,” kata Wabub Gatut Sunu Wibowo.

“Dan saya berharap kedepannya masyarakat nelayan sekitarnya akan semakin maju dan pantai Popoh ini semakin dikenal dengan wisata dan budayanya,” ujarnya.

Sementara itu menurut Kepala Desa Besole, upacara bersih laut atau Petik Laut tersebut merupakan tradisi ritual nelayan Pantai Popoh setiap tahunnya yakni pada tiap bulan Suro.

Suratman mengatakan bahwa, tujuan dilaksanakannya kegiatan labuh laut tersebut sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat nelayan sekitar pantai Popoh atas keberkahan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, dan do’a bersama supaya para nelayan tahun ini dan yang akan datang senantiasa diberikan hasil laut yang melimpah oleh Allah SWT.

“Ini adat kami yang tidak bisa dirubah.
Terima kasih kepada masyarakat dan semua yang telah ikut mendukung sehingga acara ritual ini bisa berjalan lancar, dan semoga apa yang menjadi harapan masyarakat nelayan pantai Popoh bisa terkabulkan,” pungkasnya.(Agus)

Komentar