“Tidak hanya siswanya, bapak ibu guru yang saat ini dipakai adalah batik karya bapak ibu sendiri termasuk bapak pengawas saat ini juga menggunakan batik ciprat, beliau juga membatik sendiri,” ujarnya seraya menunjukkan seragam batik yang digunakan para guru peserta Diklat.

Sementara itu dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Tulungagung, Rahadi. P. Bintara, sangat mengapresiasi kegiatan Diklat tersebut yang diharapkan mampu untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menggunakan Platform Merdeka Mengajar.
Melalui kegiatan Diklat Optimalisasi Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar dalam pengelolaan kinerja guru dan Kepala Sekolah tersebut, Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Tulungagung ini berharap, dapat memperkuat implementasi e-kinerja di kalangan guru, meningkatkan kualitas dan kompetensi yang berkelanjutan dalam optimalisasi pemanfaatan PMM, serta mendorong inovasi dalam pengembangan materi pembelajaran yang relevan dan berkualitas untuk memperkuat keterampilan guru dalam menggunakan fitur-fitur platform Merdeka mengajar.
“Jadi nanti dalam rangka untuk mengikuti kegiatan ini, mumpung ada ekstraknya yaitu Pak Wahyu, terkait dengan PMM ini tolong kalau perlu penjelasan yang lebih detail silahkan nanti ditanyakan kepada narasumber kita, untuk optimalisasi pemanfaatan fitur-fitur tersebut, sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan Diklat ini bapak/ibu guru peserta, bisa menerapkan dalam proses belajar mengajar di dalam kelas nantinya,” pungkasnya. (Agus)
Komentar