Kaperpusnas Muhammad Syarif Bando dan Bupati Madiun, Resmikan Gedung Baru Sadewa Caruban Literacy Hub

TERASKATA.COM, Madiun -Caruban Literacy Hub merupakan Kompleks Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Madiun yang berisi dua gedung kembar yang bernama Nakula dan Sadewa. Caruban Literacy Hub sepadan dengan konsep perpustakaan untuk transfer ilmu pengetahuan kepada masyarakat sehingga mampu menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas. Dengan demikian bisa menumbuhkan minat baca masyarakat serta jiwa kreatifitas demi kemandirian.

Gedung baru Sadewa ini tampak modern dan representatif berlantai tiga, berlokasi di Jalan Bali No. 3, Krajan, Mejayan Caruban, Madiun, Jawa Timur. Pembangunan Gedung tersebut menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Subbidang Perpustakaan Tahun 2022 senilai Rp4,5 miliar. Sedangkan satunya Gedung Nakula dibangun menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) Pemerintah Kabupaten Madiun Tahun 2017.

Peresmian Gedung Baru Sadewa ditandai dengan pengguntingan untaian bunga melati dan penandatanganan prastati oleh Kepala Perpusnas RI Muhammad Syarif Bundom, Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro disaksikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Madiun Ferry Sudarsono, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Madiun Eko Yunianto dan Penta Lianawati Ahmad. Rabu (23/2/2023).

Berikutnya, Kaperpusnas RI dan Bupati beserta rombongan meninjau fasilitas-fasiltas di gedung Sadewa yang mempunyai motto “Literacy For Life” ( Literasi untuk kehidupan atau kesejahteraan). Di lantai I merupakan area anak-anak, penyandang disabilitas, dan lansiax dimana dilengkapi ruang dongeng dengan teknologi pendukung yang interaktif. Sedangkan untuk lantai II ada co-working space, ruang podcast, café kejujura, pelatihan dengan jaringan wifi gratis. Terakhir di lantai III ada auditorium dan ruang workshop beserta perlengkapan pelatihan berbasis digital.

Bupati Madiun Ahmad Dawami atau akarap disapa kaji Mbing mengatakan setelah mempunyai dua gedung, untuk meningkatkan kegemaran membaca mulai sejak usia dini dengan membuat rasa nyaman dulu, meningkatkan akses E-ebook dan koleksi bukunya. Sehingga tercipta SDM unggul dan mandiri, Karena aktivitas membaca saat ini bergeser dari membaca buku menjadi membaca status (digital).

“Kita tidak bisa memaksa orang untuk baca buku, makanya kita harus menyesuaikan bagaimana kita meningkatkan minat baca di masyarakat. Kita bersyukur karena pak kaperpusnas membantu akses e-book dan koleksi buku lainnya Nanti ketika sudah siap, para pelajar kita arahkan kesini agar perpustakaan ini bisa dimanfaatkan dengan baik, dan kegiatan ini masuk bagian penilaian. Awalnya agak kita paksa agar menjadi kebiasaan yang baik Misalnya saja dengan mengarahkan anak-anak sekolah untuk mengunduh perpustakaan digital milik Perpusnas,” jelas Kaji Mbing.

“Kita berkomitmen untuk menjalankan program-program yang diusung oleh Perpusnas di Madiun, guna membumikan literasi,” imbuhnya.

Komentar