TERASKATA.COM,Tulungagung -Terselenggaranya Kontes Sapi tingkat Nasional yang diadakan oleh Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) Jawa Timur, selama 2 hari di Pasar Hewan Terpadu Tulungagung, disambut positif Wakil ketua DPRD Tulungagung, Ahmad Baharudin.
Menurutnya, Kontes yang berlangsung di Pasar Hewan Terpadu Tulungagung selama 2 hari mulai tanggal 14 – 15 Oktober 2023, bisa membangkitkan semangat para peternak sapi yang sebelumnya terdampak wabah LSD dan PMK beberapa waktu lalu.
“Yang jelas kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena bisa sebagai penyemangat bagi para peternak sapi khususnya di Tulungagung agar bisa kembali pulih aktifitasnya dan kembali memulihkan perekonomiannya,” terang Baharudin saat menghadiri puncak acara Kontes Sapi di Pasar Hewan Terpadu Tulungagung. Minggu, (15/10/2023).
Dengan diadakannya kontes sapi di pasar Hewan Terpadu Tulungagung, Politisi yang sekaligus Ketua DPC Partai Gerindra Tulungagung ini berharap bisa dijadikan sebagai promosi bahwa pasar hewan terpadu Tulungagung sudah layak dijadikan tempat kontes ternak skala nasional.
“Selain meningkatkan semangat para peternak di Tulungagung kontes ini juga untuk mempromosikan pasar hewan di Tulungagung ini sangat layak untuk dijadikan tempat kontes – kontes berikutnya. Dan pedagang disini juga akan lebih semangat berjualan disini,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Panitia Kontes Sapi APPSI Jatim 2023, Edi Purwanto menyampaikan bahwa, kontes tersebut bertujuan untuk membangkitkan semangat para peternak sapi pasca adanya wabah LSD dan PMK yang membuat para peternak merugi. Selain itu lanjut Edi, Kontes sapi tersebut merupakan yang pertama kalinya Kabupaten Tulungagung menjadi tuan rumah.
“Ya selama ini para peternak sapi terkena dampak adanya wabah Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK ) di 2022 lalu, yang tentunya, hal itu sangat berdampak sekali kepada para peternak sapi karena mereka banyak yang merugi.
Dengan adanya kontes ini diharapkan bisa membangkitkan semangat para peternak sapi pasca adanya wabah LSD dan PMK yang membuat para peternak merugi,” paparnya.
Selanjutnya, dengan kembalinya semangat para peternak mampu menghasilkan kembali sapi – sapi yang bagus sehingga penjualannya bukan hanya berdasarkan ukuran potong yang standar, melainkan jika mempunyai sapi yang mutunya bagus maka harganya bisa dua atau tiga kali lipat dari harga sapi – sapi biasanya.
“Dengan bangkitnya semangat mereka maka diharapkan bisa menghasilkan ternak – ternak sapi yang mutunya bagus, sehingga secara otomatis bisa meningkatkan ekonominya kembali,” tambahnya.
Dikatakannya, dalam kontes yang dilaksanakan selama 2 hari mulai tanggal 14 – 15 Oktober 2023 dengan diikuti oleh sebanyak 320 peserta dari Jawa Barat, DKI Jakarta, hingga ujung timur Jawa Timur Banyuwangi.
Dalam kontes ini melombakan berbagai kelas, mulai dari pedet jantan, pedet betina sampai ekstrem yang totalnya ada 11 kelas.
“Ini kontes terbesar yang pernah saya lihat dan saya ikuti, dan penontonnya juga banyak bahkan ada yang dari luar kota, luar pulau jauh – jauh datang kesini hanya ingin melihat kontes ini, dan harusnya ini sudah layak masuk MURI,” kata Edi.
“Dalam kontes ini panitia akan menilai berdasarkan bobot, bentuk kepala, bentuk badan bentuk kaki serta menilai bentuk ekor serta keindahan warna sapi,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu peserta kontes sapi yang juga merupakan peternak muda asal Magelang Jawa Tengah, Miko Saputra
mengatakan, dalam kontes ini ia menampilkan sapinya yang bernama Angus Douglas di klas Extrim Bebas.
“Tujuan kami ikut kontes ini adalah ingin bersilaturahmi dengan teman – teman peternak dan untuk menambah wawasan di bidang peternakan. Semoga kedepannya kontes semacam ini sering diadakan untuk membangkitkan semangat para peternak sapi,” ujarnya.
Dihari kedua pada puncak acara tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Tulungagung, Ahmad Baharudin, Ketua Komisi B DPRD Tulungagung, Susilowati, Kepala Disperindag Tulungagung Tri Hariadi, dan Kepala Disnakkeswan, Mulyanto. (Agus)
Komentar