TERASKATA.COM,Kediri–Dinas Pendidikan Kota Kediri menggelar bimbingan teknis (bimtek) sebagai upaya mengenalkan aplikasi data pokok pendidikan (dapodik) versi terbaru kepada tenaga pendidik.
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh guru SD dan SMP Negeri/Swasta se-Kota Kediri akan berlangsung 2 gelombang pertama yang akan diikuti seluruh tenaga pendidik jenjang SD Negeri/Swasta se-Kecamatan Kota dan SMP Negeri/Swasta se-Kota Kediri pada Selasa (8/8/2023).
Sedangkan seluruh tenaga pendidik jenjang SD Negeri/Swasta se-Kecamatan Pesantren dan Mojoroto akan mengikuti kegiatan tersebut pada gelombang kedua, Rabu (9/8/2023). Dengan tujuan untuk
menyamakan pemahaman terkait dengan penggunaan dapodik di awal tahun ajaran 2023/2024 sekaligus untuk memastikan bahwa verifikasi dan validasi dapodik dapat dilakukan setiap sekolah khususnya SD dan SMP.
“Bimtek dilaksanakan, karena Kemendikbud merilis versi terbaru yakni versi 2024. Memang cut off dapodik untuk kegiatan tahun pelajaran 2023/2024 dan tahun anggaran 2024 per 31 Agustus 2023, itulah dasar kita melaksanakan bimtek,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Anang Kurniawan, Rabu (9/8/2023).
Menurutnya, dapodik adalah suatu aplikasi pendataan yang dikelola oleh Kemendikbud RI dan dipakai untuk mengumpulkan serta memeriksa data peserta didik, satuan pendidikan, substansi pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan, sumber daya pendidikan, dan capaian pendidikan yang diperbaharui secara daring.
“Jadi semua data terkait pengelolaan dan penyelenggaraan setiap sekolah ada di dapodik. Fungsinya selain mencatat juga memvalidasi data sekolah yang akan dibaca Kemendikbud dan dinas pendidikan,” terangnya.
Lebih lanjut, Anang mengatakan, Dapodik versi 2024 telah disempurnakan oleh Kemendikbud terkait pada menu layanan berupa penambahan notifikasi bantuan dari pusat.
“Jadi dulunya bantuan dari pemerintah sudah dimasukkan tapi tidak secara detail bahwa itu bantuan dari pemerintah,” imbuh Anang.
Notifikasi pada dapodik terbaru yang muncul di antaranya bantuan berupa laptop chromebook Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dari pemerintah. Akan tetapi, menurut Anang, tidak semua lembaga dinyatakan berhak mendapatkan bantuan tersebut.
“Kalau tidak memiliki komputer/laptop ANBK di sekolahnya dengan status kepemilikan pinjam/sewa atau status ketika menjalankan ANBK menumpang di sekolah lain, maka berhak mendapatkan bantuan pemerintah,” papar Anang.
Pada peluncuran aplikasi terbarunya, Kemendikbud selalu mengutamakan pembaharuan di setiap menu yang telah disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam versi terbaru ini, aplikasi dapodik telah terintegrasi dengan berbagai kementerian, diantaranya Kementerian Sosial (Kemensos) RI melalui dinsos untuk bantuan KIP (Kartu Indonesia Pintar), dan Kemendagri lewat dispendukcapil terkait dengan data siswa dan guru.
Terakhir Anang mengatakan, ia berharap melalui penyegaran dalam versi terkini, pihaknya lebih mudah melayani masyarakat serta mempermudah dalam pengambilan keputusan bagi pimpinan.
“Semoga nanti cut off dapodik tanggal 31 Agustus tidak ada masalah, kemudian apa yang menjadi rencana sekolah tahun 2023/2024 juga tidak ada masalah,” pungkasnya. (Mad)
Komentar