Tulungagung,Teraskata.com – Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Tulungagung, Ahmad Baharudin, tekankan pentingnya menjaga persatuan bangsa dan ketahanan ideologi di tengah dinamika zaman.
Hal ini disampaikan Ahmad Baharudin disela acara nonton bareng (nobar) film dokumenter sejarah G30S/PKI di Kantor Sekretariat DPC Gerindra Tulungagung, Rabu (01/10/2025) malam.
“Acara nobar film dokumenter sejarah G30S/PKI ini sebagai peringatan peristiwa kelam perjalanan sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu peristiwa Gerakan 30 September 1965, yang merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta tanah air dan memperkuat pemahaman sejarah bangsa,” terang Baharudin.
“Film ini diputar agar masyarakat, khususnya generasi muda, tahu bahwa peristiwa G30S/PKI benar-benar terjadi. Ini adalah bagian dari sejarah kelam yang tidak boleh dilupakan,” ujarnya.
Mantan Wakil Ketua DPRD yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Tulungagung ini menuturkan, nobar film dokumenter sejarah G30S/PKI yang dihadiri oleh, Sekretaris DPC, anggota DPRD fraksi Gerindra, pengurus PAC, kader, serta simpatisan partai, menjadi ruang refleksi dan diskusi tentang pentingnya memahami sejarah secara utuh dan menjadikannya sebagai pijakan dalam membangun masa depan bangsa, khususnya Kabupaten Tulungagung.
“Kegiatan ini bukan sekadar tontonan, tetapi bentuk pengajaran politik kebangsaan yang ditekankan oleh Partai Gerindra,” ucap Baharudin.
“Kami ingin generasi muda lebih waspada terhadap bahaya laten komunisme. Walaupun bentuknya bisa berubah, ajarannya tetap berbahaya jika masuk ke ruang publik,” tambahnya.
Para pemirsa yang hadir dalam acara tersebut nampak antusias mengikuti pemutaran film yang mengisahkan tragedi kelam pemberontakan Partai Komunis Indonesia.
Menurutnya, pemutaran film ini adalah bentuk komitmen partai dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan mengingatkan masyarakat akan pentingnya sejarah sebagai pelajaran.
“Gerindra ingin masyarakat bersatu dan memahami bahwa ideologi yang bertentangan dengan Pancasila tidak boleh diberi ruang. Ini bukan soal setuju atau tidak setuju dengan pemutaran film, tapi soal menjaga dan memahami sejarah serta kewaspadaan nasional,” tegasnya.
Dengan semangat edukatif dan patriotik, DPC Gerindra Tulungagung berharap kegiatan ini dapat memperkuat kesadaran sejarah dan semangat kebangsaan, khususnya di kalangan generasi muda Tulungagung. Para pemirsa yang hadir dalam acara tersebut nampak antusias mengikuti pemutaran film yang mengisahkan tragedi kelam pemberontakan Partai Komunis Indonesia. (Agus)










Komentar