Tulungagung,Teraskata.com -Memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2025, SMP Negeri 1 Kedungwaru, gelar Parade kentrung siswa sekaligus meresmikan galeri Batik Ciprat Arsiduta di halaman sekolah. Selasa, (29/4/2025).
Acara tersebut dibuka Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Rahadi Puspita Bintara, dihadiri kepala UPT TB2KS, Pejabat Struktural lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, kepala MKKS SMP se-kabupaten Tulungagung, pengawas Dinas Pendidikan, Kepala SMP Negeri Kabupaten Tulungagung wilayah kota, UPT Kecamatan Kedungwaru, yang diikuti pengurus komite, para guru, siswa-siswi SMP Negeri 1 Kedungwaru, serta tamu undangan lainnya.
Kepala SMP Negeri 1 Kedungwaru, Dr. Sri Wahyuni, M.Pd., mengatakan, kegiatan tersebut merupakan program Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Kurikulum Merdeka dalam dimensi Kebhinekaan global dengan mengusung kearifan lokal di Tulungagung berupa seni kentrung yang keberadaannya mulai surut terkikis oleh perubahan jaman.

“Kentrung khas Tulungagung ini layak diketahui anak-anak karena kesenian kentrung punya tujuan yang luar biasa,” ujarnya.
Pakar Bahasa Indonesia lulusan Universitas Negeri Malang ini menjelaskan, bahwa kegiatan parade kentrung ini adalah hasil dari assessment melalui pembelajaran P5, yang mana para guru yang saat ini menjadi fasilitator seni kentrung tidak serta merta langsung bisa menjadi seorang guru kentrung, tetapi bekerja sama dengan kelompok seni kentrung untuk memberikan materi kentrung tersebut kepada para guru yang kemudian materi seni kentrung tersebut ditransformasikan kepada siswa-siswi SMP Negeri 1 Kedungwaru.
“Awalnya kami merasa, apa bisa ya anak anak bermain kentrung, Alhamdulillah atas kerjasama yang luar biasa ini, sore ini para undangan akan mengetahui bagaimana kehebatan siswa-siswi SMP Negeri 1 Kedungwaru dalam menampilkan seni kentrung khas Tulungagung,” kata Sri Wahyuni.
“Parade kentrung ini menampilkan 10 kelompok yang diwakili dari kelas 9 kelas 8 dan kelas 7. Di puncak acara nanti juga akan kami suguhkan penampilan seni kentrung jedor dari kelompok bapak dan ibu guru yang sudah purna,” ungkapnya.
Sementara itu dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Rahadi Puspita Bintara, mengaku bangga dan sangat mengapresiasi saat menyaksikan kreativitas dan semangat anak-anak dalam melestarikan budaya bangsa melalui seni kentrung yang menurutnya, kegiatan tersebut bukan hanya sekedar pertunjukan seni, namun merupakan wujud nyata dari implementasi nilai-nilai profil pelajar Pancasila.
“Proyek P5 yang kita jalankan bertujuan untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat, berbudaya, dan mampu menghadapi tantangan zaman tanpa meninggalkan identitas bangsa,” ucapnya.
Melalui parade kentrung siswa SMP Negeri 1 Kedungwaru, pihaknya mengajak semuanya melihat bahwa, pelajar Indonesia mampu berkarya, berkreativitas, sekaligus menjaga dan mengembangkan warisan budaya lokal.

Selain itu terkait dengan batik ciprat Arsiduta, Rahadi menuturkan bahwa, hal tersebut merupakan salah satu karya seni yang unik penuh kreativitas dan menjadi bagian dari kekayaan budaya bangsa yang mana dengan teknik ciprat yang sederhana tetapi penuh makna, mencerminkan bahwa seni batik ciprat dapat menghasilkan keindahan spontanitas, sekaligus memberikan pesan bahwa setiap goresan memiliki nilai dan cerita tersendiri.
“Kegiatan ini merupakan sebuah inisiatif yang patut kita apresiasi bersama dengan semangat melestarikan budaya dan kearifan lokal,” terang Rahadi.
Selain itu lanjut Rahadi, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat jati diri bangsa sebagai warisan budaya tak benda yang telah diakui oleh dunia.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah bukan hanya untuk melestarikan warisan budaya, tetapi juga mengajarkan pada kita semua khususnya siswa-siswi SMPN 1 Kedungwaru bahwa kesenian kentrung dan batik ciprat dapat menjadi media pemberdayaan dan membangkitkan semangat kewirausahaan,” tuturnya.
Rahadi menyebut, kesenian kentrung dan Batik Ciprat tidak hanya indah secara visual tetapi juga mampu menciptakan daya tarik pasar lokal maupun Global.
“Oleh karena itu saya mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mendorong perkembangan kesenian kentrung dan batik ciprat sebagai salah satu identitas unggulan daerah kita,” ucap Rahadi.
“Untuk seluruh siswa-siswi SMPN 1 kedungwaru saya ucapkan selamat berproses dan berkreasi, jadikan kegiatan ini sebagai ruang belajar, berbagi pengalaman, dan memperkuat jejaring antar siswa.
Saya berharap hasil karya yang dihasilkan nantinya tidak hanya mencerminkan keindahan seni tetapi juga mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional, manfaatkan kegiatan ini sebagai ruang untuk belajar dan mengekspresikan kreativitas,” pungkasnya.
Sebagai tanda telah dibukanya acara tersebut diawali dengan
penampilan salah satu kelompok seni kentrung dengan lakon Utak Utak Ugel, yang merupakan cerita tutur masyarakat jaman dahulu yang penuh filosofi, dilanjutkan dengan peresmian galeri Batik Ciprat Arsiduta yang ditandai dengan pengguntingan pita oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung. (Agus)
Komentar